Selasa, 21 Februari 2012
Gue abis baca sedikit bacaa nih tentang program K3 yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan kerja. Teorinya sih, seperti ini ”Menurut Sujatna Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu program yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Sujatna, 2006:3). Hal ini dilakukan untuk mencegah atau mengurangi kerugian yang diterima perusahaan terutama dalam masalah keuangan atau pembiyaan, citra, dan kepercayaan perusahaan”. Jangan pusing dulu ya, tenang kok, gue nggak akan nulis banyak tentang teori.
Dengan melihat kalimat teori ini, gue jadi inget tentang berita beberapa hari lalu mengenai perusahaan yang tidak menerapakan Sistem Manajemen Kesehatan dan Kesalamatan Kerja dengan baik. Inget nggak sih temen-temen kejadian kecelakaan yang meninmpa pegawai cleaning service yang jatuh dari gedung bertigkat ketika sedang membersihkan kaca luar gedung. Jadi, gondola (bener nggak sih namanya gondola, alat untuk mengangkat orang ketika ingin membersihkan kaca gedung. Hahaha.) tersebut jatuh giu dan bikin pekerja itu tewas. Lalu, gue liat security di gedung tersebut melarang wartawan untuk meliput atau mengambil gambar secara jelas mengenai peristiwa tersebut.
Menurut gue ya, tindakan security tersebut adalah perintah dari atasannya atau manajemennya agar menutup-nutupi kejadian kecelakaan tersebut. Bener kata teori di atas, kecelakaan yang terjadi di tempat kerja akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan yaitu salah satunya citra dan kepercayaan perusahaan. Menurut gue lagi nih, perusahaan ini nggak mau citra negatif terbentuk di masyarakat mengenai perusahaan ini. Yah, kan bisa aja dengan pemberitaan ini menimbulkan persepsi masyarakat bahwa perusahaan ini tidak menerapkan SMK3 dengan maksimal.
Bisa saja nih, para pelamar kerja akan berpendapat begini, ”Wah, nih perusahaan kurang bagus dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja karyawannya. Takut ah gue kerja disitu”. So, orang tersebut mengurungkan niatnya untuk melamar pekerjaan di perusahaan tersebut. Siapa tau orang tersebut adalah pekerja yang berkualitas baik yang memiliki perfeksionis yang baik. Jadi, rugi kan perusahaan tersebut. Begitu sih sekelebat pikiran yang ada di benak gue. Maaf kalo ada salah-salah kata, namaya juga blog AsalCerita138. hahaha.
No comments:
Post a Comment