Tuesday, February 7, 2012

“Flash Back Setelah Kemarin Bernostalgia ke Sucofindo”


Setelah kemarin gue bernostalgia ke suatu tempat dimana gue pernah bekerja di tempat tersebut walau beberapa hari saja, timbul keinginan untuk memposting tentang sedikit tempat yang pernah saya kunjungi. Tidak bermaksud apa-apa, gue hanya mengingat-ingat saja pengalaman yang berbeda yang due rasakan di berbagai tempat.
Jadi sebenarnya pekerjaan saya sebagai pelaksana di suatu perusahaan yang memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia (gue tau pembaca sudah tau dimana saya bekerja dan sebagai apa posisis saya di tempat tersebut, tapi tetep meng-hide ahhhh). Saya bersyukur bahwa saya pernah menjadi pelaksana buffering dimana saya akan menggantikan pelaksana lain yang tidak masuk kerja. Mengapa bisa seperti itu? Yup, karena jenis pekerjaan saya yaitu pekerjaan yang memang sudah ada SOPnya pekerjaan tersebut dan pekerjaan tersebut akan sama caranya di berbagai cabang walau terdapat beberapa perbedaan tergantung jenis tempat tersebut cabang besar atau tidak. Ya garis besarnya samalah.... Standar..
Gue hanya beberapa kali sih bekerja di tempat lain untuk menggantikan, yaitu di Menara Palma, Gedung Tira, Wisma Tugu Prioritas Graha Irama, Pasar Minggu, Pejaten, Gedung Sucofindo, Tebet Raya MM UGM, dan Rawa Jati. Berarti tepat 10 tempat yang pernah gue kunjungin sebagai pekerja tamu dan 1 tempat utama gue yaitu “ga jauh-jauh dari daerah Jak-Sel, samping hotel”.
Untuk deretan Kuningan (Menara Palma, Gedung Tira, Wisma Tugu, Prioritas Graha Irama) semua hampir sama jenis customernya yaitu corporate. Tidaklah heran, karena deretan ini merupakan deretan perkantoran JakSel. Salah satu yang berbeda yaitu Prioritas Graha Irama. Dengan saya pernah bekerja di tempat ini selama dua hari, gue jadi tau bagaimana uang menjadi perananan penting dalam memberikan pelayanan. Dalam arti, orang yang memiliki uang banyak lebih berhak untuk mendapatkan pelayanan lebih dibandingkan dengan reguler. Tetapi minimal semua akan tetap mendapatkan pelayanan yang standar. Tiga kata yang terlintas untuk cabang yang satu ini yaitu “Harus Lebih Sabar!”
Untuk deretan Pasar Minggu-Pancoran(Pasar Minggu dan Pejaten) tergolong retail dimana mayoritas customernya yaitu perorangan yang biasanya hanya setor tarik saja. Namun, walau transaksi di tempat tersebut berjenis standar, namun kuantitas nya sangat banyak sehingga sulit juga untuk “ambil nafas”. Maklumlah, lokasi ini tidak terlalu jauh dengan pasar dan sering mendapat uang lusuh juga. (tau deh lo pekerjaan dulu gue sebagai apa. hihihihihi). Jenis tempat ini tidak berbeda jauh dengan Tebet Raya dan Rawa Jati yang juga retail, tetapi tidak sedikit juga transaksi korporat di kedua tempat ini. Mngkin karena faktor Tebet Raya masih dalam kawasan bisni, sedangkan Rawa Jati merupakan kawasan perumahan agak elit. Ini sih hanya pendapat saya saja.
Untuk sisanya yaitu MM UGM dan Sucofindo. Menurut saya kedua tempat ini hampir sama karakteristiknya bila dilihat dari jumlah customer yang belum begitu banyak dibandingkan cabang lain. Hal ini dikarenakan kedua tempat tersebut masih tergolong belum lama berdiri. MM UGM sendiri saja merupakan tempat kerja pertama di gedung tersebut yang sudah beroperasi. Sepengetahuan saya ruangan lain terutama di lantai dasar masih kosong, belum ada yang menempati sebagai tempat bekerja. Jenis customer disini masih campuran yang mayoritasnya masih retail. Biasanya transaksi anak kuliahan MM UGM katanya. Sedangkan di Sucofindo letaknya masih kurang strategis di gedung tersebut karena terletak di belakang dan ada di Basement 1. Di lobbynya terdapat bank-bak lain yang sudah terlebih dahulu meyewa tempat di gedung tersebut. Persamaan lain dari kedua tempat ini yaitu jumlah pekerja sejenis dengan saya hanya satu orang. Jadi, ketika waktu istirahat, hal tersebut merupakan hal yang agak menyebalkan karena waktu shalat, makan, dan istirahat menjadi tidak santai. Rasanya seakan-akan ada yang telah stand by menunggu saya untuk memulai bekerja lagi. Bila di tempat lain, bisa digantikan oleh rekan kerja, namun untuk disini tidak ada, karena hanya seoran saja. Sungguh hal yang sulit bagi saya.
Terakhir, yaitu tempat penempatan saya yang sesungguhnya yang sangat kompleks untuk diceritakan. Saya pun sampai tidak dapat bercerita dan berkata apa-apa lagi. Yah, intinya rumput tetangga akan terlihat lebih indah.
Terima kasih untuk area yang suka sekali menyuruh saya untuk muter-muter tampat kerja. Walaupun agak berat untuk dijalani dengan karakteristik yang berbeda, namun hal itu menjadi pembelajaran untuk saya dan pengalaman yang mengesankan. Semoga selanjutnya saya dapat diterima di perusahaan yang lebih baik dari sebelumnya. Now, I’m still searching2 nih.... Hehehe... Semangat...!!!!

No comments:

Post a Comment