Hari ini lumayan melelahkan deh. Yah, agak sia-sia sedikit sih, tapi kalo mau diambil hikmahnya ya nggak terlalu rugi juga. Hari ini gue dateng ke salah satu acara Career Day di UI. Ternyata nggak jauh beda dengan Unilever yang pernah gue ikutin waktu masih kuliah dulu. Intinya sama-sama sulit. Kesimpulannya sih gue nggak lolos seleksi administrasi dengan melihat CV gue. Emang odong kali ya gue.. Hahaha. Saingannya booooo pinter-pinter banget. Nggak hanya dari Universitas Indonesia, ada yang dari ITB, UGM, IPB, Andalas, dan lain-lain.
Awal hari aja gue udah kesiangan. Bayangin ya, acara itu jam 9 pagi mulainya, tapi gue bangun jam 8. Huwaaaaaaaa!!!!! Wajar sih bangun jam segitu. Selain karena gue lagi nggak shalat, gue juga baru tidur jam 01.00-an. Kemarin gue ketiduran siang sih, jadinya pas malem nggak bisa tidur deh.
Setelah nyadar udah jam 8, gue langsung mandi, rapih2, dan langsung berangkat tanpa sarapan sedikitpun. Ngebut pula naik motor yang membuat gue bisa sampe di UI jam 09.06 WIB. Hahahhaa, lumayan nih cuma setengah jam perjalanan dan cuma 1 jam jangka waktu antara gue bangun tidur sampai siap stand by di Wisma Makara UI. Hahaha.
Berdasarkan penjelasan para executive yang sebagian besar orang bule, ternyata memang sulit dan butuh perjuangan ekstra untuk bisa bergabung dengan perusahaan ini melalui jalur MT. Dari hati sih udah kurang yakin dengan melihat kemampuan yang gue punya. Tapi sebenarnya ada pelajaran yang bisa gue dapetin di DanoneYouth ini. (yah, sebut merk juga dah akhirnya).
Selain para executive, pembicara dalam acara tersebut yaitu Charles Bonar Sirait. Gue baru bener-bener liat bahwa dia itu pinter banget deh. Dia menjelaskan mengenai bagaimana menghadapi interview dengan baik. Sedikit hal yang bisa gue ambil sih ini:
Ø Ketika diinterview, kita harus persuasive. Jangan hanya bengong saja menunggu pertanyaan yang akan diajukan. Pada situasi yang tepat, kita bisa menjelaskan terlebih dahulu (sebelum ditanya) mengenai kelebihan apa yang akan kita jual atau keuntungan apa yang akan perusahaan dapatkan apabila merekrut kita.
Ø Wajib memiliki kemampuan mendengar dan berbicara dengan baik. Kemampuan mendengar maksudnya kita menerima dengan cepat dan jelas apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Selain kemampuan mendengar, tentu saja kita harus memiliki kemampuan berbicara yang baik. Berbicara yang baik yaitu memiliki urutan struktur yang ideal, yaitu opening à isi à closing.
Ø Sangat diusahakan mengurangi “verbal gravity”. Verbal gravity yaitu pengucapan seperti “....hhhhhmmmmm..... eeeeeeee...... hhhhhmmmmm...” di awal atau di tengah pembicaraan. Apabila terlalu banyak hal ini terjadi dalam menjawab pertanyaan ketika interview, maka akan mengurangi nilai. Hal tersebut bisa dilatih kok, misalnya dengan merekam pembicaraan sendiri dalam video atau audio. Hitung berapa verbal gravity dan usahakan berkurang dalam latihan selanjutnya.
Ø Pelajari karekteristik pewawancara kita karena hal tersebut akan membedakan sikap kita dalam interview. Karakteristik tersebut dibagi menjadi empat, yaitu Dominance (Koleris), Concientiousnes (Melankolis), Steadines (Plegmatis), dan Influence (Sanguisme). Mengenai penjelasannya, googling sendiri yah. Hehe.
Ø Apabila diakhir interview bertanya, “Ada lagi yang mau ditanyakan?” Jangan lewatkan kesempatan ini. Bertanyalah karena hai ini akan menunjukkan interest kita dan kesempatan menunjukkan kemampuan/intelegensia kita. Bentuk pertanyaannya pun sebaiknya pertanyaan yang membuat pewawancara mempertimbangkan untuk lebih merekrut kita. Salah satu pertanyaannya yaitu: “Bapak/Ibu, apabila suatu saat nanti saya diberi kesempatan untuk bekerja di perusahaan ini, apakah ada kesempatan untuk mengeksplor gagasan yang saya miliki untuk memajukan perusahaan ini?” Besar kemungkinan pewawancara akan senang dan bertanya, “Sebutkan gagasan yang kamu muliki.”. Nah, baru deh kita jelasin poin-poin penjelasan yang memang sudah kita siapkan. Jadi, intinya sebelum interview, pelajari dulu profile perusahaan tersebut dan lakukan sedikit riset dengan googling, dll dan buatlah gagasan untuk memajukan perusahaan. Walaupun salah, minimal kita sudah dinilai berusaha oleh pewawancara.
Begitu dulu aja deh postingan kali ini, sebenernya mau cerita banyak lagi, tapi gue mau searching2 job lagi. Maklumlah, gue masih nganggur nih. Doakan ya semoga cepet dapet kerja yang lebih baik lagi. Aamiin.
No comments:
Post a Comment