Kemarin ketika gue iseng baca suatu buku yang berjudul “Panduan Menulis Surat Lengkap”, ada subbab tentang bahasa perangko remaja. Hahaha. Entah karena gue terlahir di jaman yang sudah canggih dalam hal teknologi informasi atau emang gue yang ketinggalan informasi, ternyata peletakan perangko pada amplop surat itu ada artinya. Nggak tau juga ya apakah ini benar-benar berlaku bagi surat-surat resmi sampai saat ini.
Kalian pernah kan denger iklan suatu produk permen yang slogannyaa “Permen juga bisa ngomong!!!”, nah kalo yang ini “Perangko juga bisa ngomong!!!!” Hehehe. Tapi terlintas di pikiran gue, apa gunanya surat yang ada di dalem amplop tersebut. Di dalam surat kan bisa dijelaskan secara lengkap mengenai apa yang mau kita sampaikan. Nggak surprize dong kalo udah tau apa isinya sebelum dibuka. :P. Selain itu perangko yang tersedia di kantor pos kan nggak selamanya lengkap dengan varian nominal yang tertera di perangko. Misalnya begini, untuk mengirim surat dengan berat tertentu, perangko yang di tempelkan haruslah berjumlah nominal Rp.3000,- namun yang tersedia di kantor pos hanyalah perangko nominal 1000. Otomatis harus 3 perangko khan? Trus kalo gitu, apa dong artinya? Hehehe. Nih, coba iseng dibaca walau sekarang kita udah jarang kirim surat via pos.
Ø Kabar biasa => posisi perangko TEGAK di sebelah kanan atas.
Ø Balaslah segera! => posisi perangko miring di sebelah kanan atas.
Ø Cintakah kau padaku? => posisi perangko melintang di kanan atas.
Ø Jangan ganggu aku! => posisi perangko terbalik di kanan atas.
Ø Terimalah cintaku!=> posisi perangko tegak di kanan tengah.
Ø Janagn cemburu! => posisi perangko miring di kanan tengah.
Ø Aku bahagia bila kau berada di sampingku => posisi perangko terbalik ke kanan tengah.
Ø Aku ingin jumpa denganmu => posisi perangko melintang di sebelah kanan tengah.
Ø Aku bahagia karena cintamu => posisi perangko tegak di kanan bawah.
Ø Semoga kamu puas => posisi perangko mering di kanan bawah.
Ø Datanglah kepadaku => posisi perangko melintang di kanan bawah.
Ø Aku tak percaua lagi padamu! => posisi perangko terbalik di kanan bawah.
Ø Aku cinta padamu! => posisi perangko tegak di kiri atas.
Ø Percayalah aku setia padamu => posisi perangko miring di kiri atas.
Ø Jangan hiraukan aku lagi! =>posisi perangko melintang di kiri atas.
Ø Tabahlah hatimu! => posisi perangko terbalik di kiri atas.
Ø Aku sangat menghormatimu => posisi perangko tegak di kiri tengah.
Ø Aku harap kedatanganmu => posisi perangko miring di kiri tengah.
Ø Maafkan, aku telah menyakiti hatimu! => posisi perangko melintang di kiri tengah.
Ø Aku ingin bertemu! => posisi perangko terbalik di kiri tengah.
Ø Akan kubalas cintamu! => posisi perangko tegak di kiri bawah.
Ø Aku tetap mencintaimu =>posisi perangko miring di kiri bawah.
Ø Hatiku untuk orang lain => posisi perangko melintang di kiri bawah.
Ø Terimalah salam mesraku! => posisi perangko terbalik di kiri bawah.
Ø Kabar penting dan rahasia! =>posisi perangko tegak di tengah atas.
Ø Aku percaya padamu! => posisi perangko miring di tengah atas.
Ø Aku meragukan kesetiaanmu! => posisi perangko melintang di tengah atas.
Ø Maaf, aku menolah cintamu! => posisi perangko terbalik di tengah atas.
Ø Cantaku hanya padamu! => posisi perangko tegak di tengah bawah.
Ø Beri aku harapan! => posisi perangko miring di tengah bawah.
Ø Kau telah sakiti hatiku! => posisi perangko melintang di tengah bawah.
Ø Cukup sampai disini hubungan kita => posisi perangko terbalik di tengah bawah.
Ø Relakan aku pergi! => posisi perangko ganda atas melintang kiri dan tegak.
Ø Aku ingin berteman akrab denganmu => posisi perangko ganda atas miring dan tegak.
Ø Lamarlah diriku! => posisi perangko ganda atas tegak.
Ø Aku pasrah padamu! => posisi perangko tegak tegak dan melintang.
Sumber:
Silmi, Sikka Mutiara. 2004. Panduan Menulis Surat Lengkap. Yogyakarta: Absolut.