Friday, September 25, 2015

Tagline: DGITM Prambors Mengusir Kebosanan Dalam Kemacetan Jakarta.



Hai kawans, mau sedikit cerita tentang kebiasaan kurang baik yang selalu dan berulang yang sering gue lakuin nih, yaitu mendengarkan radio saat mengendarai kendaraan roda dua. Hehehehe. Radio apa yang didengar??? Yupss, Radio Prambors dengan penyiar Dedi Desta dan Nycta Gina di “Desta and Gina in the morning”. Gapapa lah ya sebut merk kali ini.

Sebenarnya gue sering denger radio di motor sejak kuliah, cuma ya ga selalu rutin setiap hari dan gue pun walau melanggar, tetep mementingkan keselamatan pribadi dan orang lain. Headset yang dipake hanya 1 kuping (sebelah kanan aja) dan suaranya nggak terlalu kenceng, jadi dipastikan gue masih bisa denger jelas suara – suara di jalan raya. Dulu siaran yang sering didenger yaitu antara Prambors atau Gen FM. Namun untuk saat ini hanya Prambors yang yahuuud untuk didenger.

Kenapa Prambors?
Saat awal kerja, gue vakum gitu denger radio. Terus pengen aja gitu untuk mengusir kejenuhan dengan macetnya jalanan di pagi hari saat berangkat ke kantor. Awalnya denger Desta and Gina in the morning (DGITM), gue kurang sreg karena topik utama pembahasan terlalu simple dan kurang up to date dengan yang lagi in di Jakarta, serta agak terasa lebih cocok untuk remaja level anak SMA.
Lalu berpindahlah ke Gen FM untuk coba kembali mendengarkan si Kemal. Pas pertama denger Gen, kok lagunya ada yang kurang sreg ya di telinga. Beberapa kali sering diputarkan lagu jaman dulu yang menurut gue lagi ga update. Pengalaman gue dulu rutin denger Gen sih, salah satu penyiarnya agak lebih sering absen dan bergantian pula. So, baliklah ke Prambors.
Pas didengerin, lagu – lagunya update banget dan lagu yang sering ada di TV atau lagu yang dinyanyiin orang lain kebanyakan udah biasa gue denger di Prambors. Daaannn soal topik yang sederhana, ternyataaaa malah itu yang membuat lucuuu. Desta yang sering banget ngocol memancing si Gina untuk nimpalin lebih konyol juga. Seringgg banget gue ketawa di tengah jalan. Untungnya gue pake masker, jadi kalaupun kedengeran motor tetangga, mereka nggak engeh sama muka gue. Hehehehe. Jadi nggak kerasa gitu ngelewatin macet, tiba tiba serasa nyampe aja gitu di kantor. Selain itu, mereka jarang absen kalau bukan hal yang penting banget. Yahhhh, walaupun di Desta dering dateng telat sih, tapi nggak papa lah dari pada nggak siaran.
Good job Prambors, Desta, Gina, Nadia Julia, Andi, Mario, dan tim DGITM lainnya. Thanks..

Thursday, September 24, 2015

Sebuah yang kemudian menjadi beberapa yang kemudian menjadi banyak banget.

Kawanss, ada yang mau gue ceritain nih... Sini sini gue bisikin aja deh biar  ada orang lain yang tau.. Ehehehehe.

Gue memang nggak mau memunculkan identitas pribadi, tapi dengan begitu jadi bingung juga mau menjelaskan kronologis apa yang gue mau utarakan, jadinya selalu saja ke selatan. Hehehe. Sebut saja begini, gue bekerja di dunia pendidikan (tempat: Gedung A) walaupun pekerjaan gue bukan sebagai tenaga pendidik. Oleh karena suatu dan lain hal (berkaitan dengan kepentingan kantor), gue ditempatkan bekerja di dunia pelayanan (tempat: Gedung B). Pada awalnya kaget juga kenapa ga ditempatin di Gedung A, secara untuk posisi ini hanya 1 orang yaitu gue (sebenernya nggak layak juga disebut sebagai "posisi" karena memang bukan suatu posisi, hehe bingung ya..)

Beberapa hari menjalani di Gedung B nggak ada masalah, masih enjoy aja. salah satu alasannya ya karena memang belum terlihat aja the real job dari tempat kerja utama gue yaitu Gedung A. Tetapi lama kelamaan kok ya jadi berat ya, bahkan sekarang terasa lebih berat lagi. Salah satu alasannya yaitu menjadi banyak kerjaan sunnah yang gue terima dari Gedung B, sedangkan the real job dari Gedung A sudah mulai terlihat banyak. Memang sih gue mendapat fasilitas ruangan dan teman teman baik disini, makanya agak merasa nggak enak kalau harus protes bahwa thats not my job. Ditambah nggak enaknya lagi, atasan di Gedung B ini super baik orangnya, profesional, dan peduli banget sama orang lain.

Bersambung dulu ya ceritanya,,, (last edited: 21 September 2015, 14.20 WIB)

Monday, September 21, 2015

Ronman yang Terlupakan



Pagi ini dimulai dengan kelupaan gue mengenai jadwal ronde "ronman" tanggal 21 September 2015. Setelah ingatan kembali ‘pulih’, barulah gue tau bahwa pada tanggal tersebut (a.k.a hari ini) yang bertugas yaitu gue dan “Wangi” (nama disamarkan). Maksud dari ingatan pulih juga sebenarnya karena setelah diingatkan oleh atasan dengan bertanya, “Siapakah yang ronde hari ini?”.
Buyar sedikit deh kegiatan dalam “to do list” hari ini. Awal hari sih nyantai, begini ceritanya:

Dari kantor A setelah absen finger print, gue nunggu sekretaris bos gue di ruangan para sekretaris. Biasaaa, menunggu berkas yang sudah diTTD untuk diproses selanjutnya. Hampir jam 8 lah gue akhirnya melihat sekretaris itu datang, so langsung gue cuss ke meja dia dan mengambil surat tersebut. Setelah itu gue niat mau mindahin motor yang gue parkir sementara di deket mesin finger print untuk diparkirikan di tempat yang semestinya. 

Di parkiran, hp bunyi. Oh, dari group whatsapp, dalam hati gue bergumam. Berniatlah baca baca whatsapp sambil jalan santai menuju ruangan "nomaden" gue di gedung A. Hemmmmm.... kira kira 20an langkah, gue langsung berenti dan berbalik arah hendak menuju parkiran kembali. Kenapa? Yappp, tentu saja karena gue baru baca WA atasan di gedung B mengingatkan siapa yang bertugas ronman yang  tak dinyana-nyana adalah gue. (sebenernya dinyana nyana sih, dari minggu lalu. Entah kenapa hari ini nggak inget kalo ini jadwal gue). Sebenernya ronman ini adalah sunnah bagi gue, bukan jobdesk gue, tapi tetep gue lakukan dengan dedikasi yang agak tingi dikit. Huuuuuu...preetttt... Hahaha

Sepanjang jalan menuju Gedung B, ada kekhawatiran di fikiran karena ronman memang dimulai dari jam 7.30. Alamaaakk, telat kali kauuu (saat itu pukul 08.10-an).Terlebih lagi pas sampe parkiran Gedung B, WA japri dari si "Wangi" ngingetin kita ada jadwal ronman. Stelah sampe ruang kantor di Gedung B, dapet info kalo tempat ronman kali ini di suatu ruang kerja yang lumayan jauhhh dari ruang kantor. Ahahahahahahaha...jalan kaki. Pagi - pagi gue udah olahraga...

Sampai tempat ronman dan selesai ronman berjalan lancar, alhamdulillah. Peran gue pun nggak penting penting amat. Gue kan sunnah menjalankan ini. Hehehehe. *sunnah yang agak terlihat wajib di mata orang lain*

Walaupun di awal hari diwarnai kekhawatiran, semoga selanjutnya berjalan dengan sangat baik. Aamiin.

Thursday, June 11, 2015

Ramadhan Tahun 2014 yang "Unpredictable".



Nggak terasa sebentar lagi akan datang bulan Ramadhan di tahun 2015 ini. Rasanya belum lama ini deh Ramadhan tahun 2014. Gue mau sedikit cerita tentang Ramadhan tahun lalu, dimana menurut gue adalah Ramadhan yang hari-harinya bervariatif dan unpredictable. Sepertinya satu-satunya Ramadhan saat gue tidak bernah shalat tarawaih di masjid atau mushala (berjamaah) seperti tahun tahun sebelumnya. Kenapa? Unpredictable, yup.

Saat – saat itu merupakan saat saat almarhum nyokap sakit dengan kondisi 100% perlu bantuan dalam menjalani kesehariannya. Itulah mengapa gue lebih memilih fokus ke Ibu. Kalaupun memang saya berdosa karena tidak memanfaatkan Ramadhan dengan beribadah dengan baik, biarlah itu menjadi resiko gue.

Keseharian dalam menjalani bulan Ramadhan pun bervariasi. Beberapa hari gue menjalani puasa di Jogja dan shalat tarawih hanya di rumah tanpa berjamaah. Saya merasakan meriahnya suasana Jogja saat menjelang buka puasa, tetapi hati saya tidak bisa full senang merasakan moment – moment itu. Selain itu, beberapa hari saya menjalani Ramadhan di salah satu rumah sakit di Jakarta Selatan. Saat sahur gue dan terkadang dengan kakak gue pergi ke depan RS untuk sahur di mobil penjual masakan sahur. Kami sahur di pinggir jalan. Pengalaman pertama kali saya sahur dengan keadaan seperti ini. Pernah sahur dengan mantan makanan beku di Circle-K. Hhahaha. Unik.

Yup saat saat itulah Ramadhan terakhir yang gue habiskan bersama dengan Ibu walaupun dengan unpredictable conditions.  Semoga kami sekeluarga selalu bisa memperoleh keberkahan Ramadhan dengan keadaan sehat walafiat. Aamiin.