Tuesday, January 3, 2012

Pengalaman Aneh Saat Menghabiskan Malam Tahun 2012



Kali ini gue mau bercerita tentang pengalaman gue mnghabiskan malam tahun baru 2012 ini. Awalnya mantan gue ngajakin untuk ke mesjid Sunda Kelapa tetapi gue menolak karena awalnya takut kejauhan dan nggak diijinin orang tua.

Beberapa hari sebelumnya temen gue (cewek inisial H) menghubungi gue untuk menanyakan ada acara apa di malam tahun baru. Dia pun mengajak untuk ke Monas bareng-bareng dengan mantan gue dan pacarnya. Hmmm...kita berempat beberapa kali jalan bareng karena tempat kerja kita berempat saling berhubungan (dahulu..karena sekarang gue sudah resign). Gue berfikir dong bagaimana kesananya dan bagaimana pulangnya, kemacetan yang pasti ada, ijin orang tua, tradisi pribadi untuk menghabiskan malam tahun baru dengan melihat kambang api di balkon atas rumah, dan pertimbangan-pertimbangan lain.

Menurut rencana awal temen gue, kita berdua akan naik angkutan umum berangkatnya dan pulang diantar dengan pasangan masing-masing. Maksudnya si-H dengan cowoknya dan gue dengan mantan gue. Kalo memang seperti itu awalnya gue nggak berkeberatan karena gue aman ada yang antar pulang.

Seharian itu mantan gue nggak bales sms gue, pokoknya nyebelin banget deh. Ternyata kata si-H, mereka berencana untuk bikin surprise dengan cara kita berdua ke Monas duluan, dan para cowok-cowok tersebut akan dateng tiba-tiba gitu. Hahahaha. Gatot!!!!!!

Setelah nggak jelas akan kepastian rencana yang si-H buat akhirnya rencana ke Monas gagal karena gue nggak yakin bahwa mantan gue akan mau nganterin gue sampe rumah. Secara dia itu orangnya cuek. Kecuekannya dia aja masih terjadi saat kita pacaran, gue ngebayangin lebih buruk dong disaat kita sudah berstatus mantan.

Gue pun bilang ke Si-H bahwa gue nggak jadi ikut ke Monas dengan alasan pasti akan macet kalo kita berdua berangkat naik angkutan umum dan kalo pulangnya gua nggak yakin mantan gue akan mau nganterin pulang. Rencana pun berubah dengan kegiatan yang lebih sederhana, yaitu mau main ke rumah Si-H dan jalan-jalan ke mall dekat dengan rumah.

Setelah Maghrib pun gue langsung berangkat ke rumah Si-H. Gue awalnya nggak tau deh para cowok akan ikut atau enggak. Ternyata pas kita makan yogurt di J-Co, dua cowok tersebut dateng. Setelah mereka bertiga ngobrol-ngobrol (gue banyak diemnya) kita makan di KFC. Setelah itu Si-H dan cowoknya berantem. Cowoknya Si-H langsung ngegas motornya dengan cepet dan pulang sendiri ninggalin kita.

Nggak jelas juga, akhirnya kita rencana ke At-Tin lewat jalan pintas. Rame banget ternyata di pinggiran jalan At-Tin dan kita juga duduk-duduk di situ sambil dengerin Si-H yang ditelpon marah-marah sama cowoknya. Terucaplah kata putus di hubungan mereka dan cowoknya meminta Si-H untuk segera mengembalikan ATMnya yang selama ini dipegang Si-H.

Si-H pun semakin kesal dan berencana langsung pulang untuk mengembalikan ATM cowoknya. Kita pun mau langsung pulang melewati jalan pintas yang tadi dan ternyata sudah ditutup, terpaksa kita lewat jalan besar yang super macet itu. Di tengah kemacatan Si-H terus-terusan di telpon sama cowoknya yang nggak mau ngerti kalo kita bertiga lagi bermacet-macet gila di tengah jalan.

Karena kesal dan suasana bising yang membuat si-H tidak mendengar suara telpon, tiba-tiba dia turun dari motor gue dan jalan kaki sendiri pulang. Gila yak... Gue serba salah, mau ngejar nggak bisa, macet. Mau turun dari motor juga nggak bisa, motor nggak ada yang jagain. Arrrgggghhhhh! Nggak asik!!!!

Tinggallah kita berdua dengan mantan bermacet-macet nggak bisa maju sampai jam 00.00 pun tiba. Ringkasnya, malam tahun baru 2012 gue habiskan dengan kemacetan bareng mantan. Ohhhhh, cerita yang sungguh tak mengenakkan.

Setelah kembang api selesai berkembang, kita bersusah-susah untuk pulang, bermenit-menit untuk maju 1 meter. Ketika sampai pertigaan, kita pun pisah. Motor gue udah maju duluan dan motor mantan gue posisinya jauh di belakang gue. Ketika gue belok kanan menuju arah pulang ke rumah gue, gue menepi sebentar untuk sms dia ke arah mana dia, nemenin/anter gue dengan belok kanan juga atau lurus ke arah pulang rumah dia.

Ternyataaaaaaaaa dia lurussssss langsung pulang ke arah rumahnya. Gilak nggak tuh... Dia tega gitu membiarkan gue, seorang cewek sendirian pulang disaat puang jam 1 pagi. Dengan kejadian ini, menambah keyakinan gue bahwa putus dari dia adalah keputusan yang lebih baik ketimbang meneruskan. Dia nggak bertanggung jawab atas keselamatan gue.

Ya alhamdulillah banget gue nggak papa sampai rumah. Walaupun nggak papa sampai rumah, setidaknya dia nganterin kek walau naik motor masing-masing. Ya untuk memastikan aja gue pulang dengan selamat sampai rumah. Ini enggak boooo!!!!! Ya gue cukup tau aja lo begitu. Malah gue yang khawatir sama dia bisa sampai rumah atau enggak. Ibu, saranmu tepat Bu....

Setelah gue pisah motor, gue nggak langsung pulang tetapi ke rumah Si-H dulu untuk memastikan dia sudah selamat sampai rumah. Tetapi rumahnya sudah sepi dan tidak ada sahutan ketika gue ketok-ketok. Sms dan telpon gue pun nggak ada respon. So, gue langsung pulang deh.

Keesokan harinya, Si-H sms bahwa dia semalem sudah sampai rumah, tidur dan hp disilent. Huhhhhh.....nggak ngerasa ya bahwa ada temanmu yang khawatir dengan dirimu. Sepertinya di cerita ini nggak ada yang khawatir sama gue. Hahahahha.

Perjalanan malam tahun baru yang aneh.... Hehehe.